↑ Kembali ke Layanan Penunjang

Treadmill

Apa Itu Tes Stres Treadmill

Tes stres treadmill, juga disebut stres test jantung, yaitu  tes diagnostik kardiovaskular digunakan untuk menentukan seberapa baik jantung bekerja dan merespon stres eksternal. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi seberapa baik jantung menangani kegiatan atau pemakaian tenaga yang lebih dari yang biasa digunakan. Jenis tes ini sangat efektif dalam mendeteksi penyakit kardiovaskular dan mengevaluasi risiko atau kemungkinan seseorang terjerumus ke penyakit jantung kronis.

Ini hanyalah salah satu dari sekian jenis tes stres jantung dan berada di bawah kategori tes latihan stres. Tes berbasis latihan bervariasi, tergantung pada jenis kegiatan yang diminta dilakukan pasien. Misalnya, untuk tes treadmill, pasien diminta untuk berjalan di atas treadmill, tetapi pasien juga bisa diminta menggunakan sepeda stasioner atau melakukan bentuk-bentuk lain dari latihan. Di sisi lain, ada juga tes jantung yang tidak menggunakan latihan; sebaliknya, demi meningkatkan tingkat aktivitas jantung, pasien bisa mengonsumsi obat atau diberikan zat radioaktif intravena untuk memicu respons jantung yang lebih kuat.

Siapa Yang Harus Menjalani Tes Stres Treadmil dan Hasil Yang Diharapkan

Tes stres treadmill berguna untuk pasien yang:

  • Diduga memiliki masalah kardiovaskular karena munculnya beberapa gejala
  • Memiliki riwayat keluarga penyakit jantung kronis, atau pasien dengan risiko sedang terpapar penyakit jantung koroner
  • Perokok kronis atau perokok yang sudah lama
  • Sedang menjalani pengobatan jantung
  • Sudah memiliki kondisi jantung
  • Memiliki hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes

Gejala-gejala berikut dapat menyebabkan dokter menyarankan tes stres:

  • Sakit dada
  • Detak jantung tidak teratur atau abnormal
  • Kesulitan bernapas

Tes ini diharapkan:

  • Menentukan apakah aliran darah ke jantung, yang diharap meningkat secara proporsional dengan aktivitas seseorang, cukup.
  • Menilai apakah obat yang dikonsumsi untuk kondisi jantung yang sudah ada, seperti iskemia dan angina, bekerja dengan benar.
  • Memeriksa apakah perawatan sebelumnya untuk kondisi jantung yang ada sudah efektif, misalnya apakah orang dengan penyakit jantung koroner sekarang menerima suplai darah yang cukup dalam pembuluh jantung selama masa peningkatan aktivitas.
  • Mendeteksi kelainan irama jantung atau adanya aritmia.
  • Periksa kesehatan dan fungsi yang tepat dari katup jantung
  • Menentukan apakah tes lainnya diperlukan
  • Menentukan tingkat ideal aktivitas seseorang yang harus dicapai atau diperbolehkan selama latihan.
  • Mengevaluasi kondisi jantung seseorang setelah menderita serangan jantung (atau infark miokard)

Tes tres treadmill dikenal memiliki 73-90 persen sensitivitas dan spesifisitas 50 sampai 74 persen. Sebagai perbandingan, tes stres nuklir, yang merupakan jenis lain dari tes stres jantung dimana fungsi jantung meningkat dengan injeksi zat radioaktif, memiliki sensitivitas persen 81 dan 85 sampai 95 persen spesifisitas. Sensitivitas mengacu pada persentase penyakit diidentifikasi dengan benar, sedangkan spesifisitas mengacu pada persentase orang sehat yang berhasil diidentifikasi tidak memiliki kondisi jantung melalui tes stres.

Cara Kerja Tes Stres Treadmill

Tes stres treadmill dilakukan oleh dokter jantung, atau teknisi terlatih. Prosedur dimulai dengan menempatkan elektroda di dada, yang telah dibersihkan sebelumnya, untuk memastikan kontak langsung. Elektroda ini mengukur aktivitas listrik di jantung, mengirim hasilnya ke monitor elektrokardiograf terpasang. Tes ini sering dilakukan bersamaan dengan ECG untuk secara akurat mendiagnosis penyakit kardiovaskular. Hal ini juga yang paling sering digunakan untuk diagnosis dan pengobatan penyakit arteri koroner atau penyakit jantung iskemik.

Sebelum tes, pasien diberi instruksi yang jelas tentang bagaimana mempersiapkan hal ini. Misalnya, pasien disarankan tidak mengkonsumsi makanan atau minuman dengan kafein atau mengkonsumsi obat-obat jantung sehingga hasilnya tidak akan dipengaruhi oleh faktor lain. Juga, tepat sebelum tes dimulai, statistik jantung pasien dicatat sehingga dokter dapat membandingkan hasil sebelum dan setelah tes.

Selama pengujian, ketika pasien berjalan di treadmill pada tingkat yang semakin cepat, detak jantung, tekanan darah, dan elektrokardiogram semua dipantau, dan setiap perubahan sebagai akibat dari aktivitas dan stres tubuh meningkat levelnya, dicatat. Tingkat aktivitas yang dilakukan pasien selama tes akan meningkat saat treadmill bergerak lebih cepat. Di beberapa titik selama pengujian, dokter mungkin meminta pasien untuk bernapas ke dalam tabung selama beberapa saat untuk mengukur jumlah udara yang mampu ia tarik selama kegiatan. Meskipun pasien diminta untuk terus berolahraga selama dia bisa, penting untuk menginformasikan teknisi atau dokter jika ada gejala yang tidak normal seperti nyeri dada, lengan sakit, atau pusing muncul. Fasilitator tes juga akan menghentikan tes jika dianggap perlu berdasarkan hasilnya.

Setelah pasien berhenti berolahraga, ia akan diminta untuk beristirahat dengan duduk atau berbaring. Pada titik ini, denyut jantung dan tekanan darah akan kembali dicatat.

Pasien harus menyediakan waktu setidaknya 60 menit untuk tes jantung treadmill. Tes itu sendiri akan memakan waktu kurang dari 12 menit atau paling cepat 7 menit, tetapi ada persiapan yang dilakukan sebelum itu yang mungkin memakan waktu. Hanya untuk memastikan, pasien harus menghindari membuat jadwal lain sebelum dan sesudah tes.

Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Tes Stres Treadmill

Karena stres treadmill tes mengukur efek dari latihan treadmill pada tubuh Anda, risiko yang ada sangat minim. Efeknya mirip seperti melakukan olahraga lain seperti berjalan menanjak atau berjalan cepat, yang dapat mencakup sesak napas. Satu-satunya risiko yang ada adalah, aktivitas yang dilakukan menjadi terlalu berat untuk dijalani pasien, mengingat kondisi jantung yang sudah ada. Inilah sebabnya pasien diminta menghentikan tes jika merasa perlu melakukannya. Contohnya ketika pasien tak bisa lagi melanjutkan olahraga atau ketika merasakan nyeri dada, mual, kelelahan, atau palpitasi.

Tes treadmill juga memiliki risiko yang lebih sedikit daripada jenis tes stres yang lain. Tes berbasis obat diketahui menyebabkan hipotensi ringan karena obat yang digunakan, sementara pelacak radioaktif yang digunakan untuk uji coba nuklir tidak dapat digunakan secara sering untuk tujuan pemantauan karena ada risiko menyebabkan kanker, meskipun kemungkinan sangat kecil.

Untuk memastikan tidak terjadi komplikasi saat tes sedang berlangsung, teknisi yang memfasilitasi tes stres haruslah petugas medis yang sangat terlatih dan profesional, sehingga mampu menanggapi setiap komplikasi dan keadaan darurat yang mungkin timbul.

Rujukan:

  • Balady GJ, Morise AP. Exercise stress testing. In: Mann DL, Zipes DP, Libby P, eds. Braunwald’s Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine. Edisi ke-10. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2014:bab 13.
  • Boden WE. Angina pectoris and stable ischemic heart disease. In: Goldman L, Schafer AI, eds. Goldman’s Cecil Medicine. Edisi ke-24. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2011:bab 71.

Sumber : www.docdoc.com

Top